Investor Cermati Perundingan Gencatan Senjata Israel-Gaza, Minyak Tertekan
Tuesday, April 30, 2024       14:20 WIB

Ipotnews - Harga minyak melemah, Selasa petang, setelah perundingan gencatan senjata Israel-Hamas di Kairo membantu meredam kekhawatiran pasar akan meluasnya konflik di Timur Tengah, sementara kegelisahan mengenai prospek suku bunga AS menyeret pasar.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 21 sen, atau 0,24%, menjadi USD88,19 per barel pada pukul 14.00 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Selasa (30/4).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berkurang 29 sen, atau 0,35%, menjadi USD82,34 per barel.
Kontrak front-month kedua benchmark kehilangan lebih dari 1% pada penutupan Senin.
"Negosiasi yang sedang berlangsung mengenai potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas menyebabkan pelaku pasar semakin mengurangi premi risiko geopolitik dalam harga minyak, sementara pertemuan the Fed mendatang juga mendorong beberapa keraguan jangka pendek," kata Yeap Jun Rong, analis IG.
"Suku bunga yang dipertahankan pada tingkat yang tinggi untuk waktu lebih lama dapat memicu kenaikan lebih lanjut dolar AS, dan juga memberikan beberapa risiko terhadap prospek permintaan minyak."
Juru runding Hamas meninggalkan Kairo, Senin malam, untuk berkonsultasi dengan pimpinan kelompok tersebut setelah melakukan pembicaraan dengan mediator Qatar dan Mesir mengenai tanggapan terhadap proposal gencatan senjata bertahap yang diajukan Israel, akhir pekan lalu.
Delegasi tersebut diperkirakan melaporkan kembali dalam waktu dua hari, kata dua sumber keamanan Mesir.
Ketika para pemimpin Hamas mengunjungi Kairo, serangan udara Israel menewaskan puluhan warga Palestina, Senin, dengan lebih dari separuh korban tewas di kota Rafah, Gaza selatan, yang didesak oleh pemimpin asing agar Israel tidak melakukan invasi.
Serangan berkelanjutan yang dilakukan kelompok Houthi di Yaman terhadap lalu lintas maritim di selatan rute perdagangan utama Terusan Suez menopang harga minyak dan dapat mendorong premi risiko yang lebih tinggi jika pelaku pasar mengantisipasi gangguan pasokan minyak mentah.
Houthi menargetkan dua kapal perusak Amerika dan kapal Cyclades di Laut Merah serta MSC Orion di Samudera Hindia, kata juru bicara militer kelompok itu yang bersekutu dengan Iran, Yahya Sarea, dalam pidato yang disiarkan televise, Selasa pagi.
Dari sisi ekonomi, investor minggu ini mengawasi tinjauan kebijakan Federal Reserve, pada 1 Mei, dengan inflasi yang membandel mendorong ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga, yang dapat mendongkrak laju dolar AS dan menghambat permintaan minyak.
Sejumlah investor dengan hati-hati memperkirakan kemungkinan yang lebih tinggi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase pada 2024 dan tahun depan karena inflasi dan pasar tenaga kerja tetap tangguh.
Selain itu, kekhawatiran terhadap permintaan juga membebani sentimen, ungkap analis ANZ, karena premi untuk minyak solar dan pemanas atas minyak mentah jatuh ke level terendah dalam beberapa bulan.
"Rata-rata konsumsi empat minggu di AS mendekati rata-rata terendah musiman dalam lima tahun terakhir," kata ANZ, mengutip data dari Badam Informasi Energi (EIA). (ef)

Sumber : Admin